Minggu, 09 Januari 2011

Tips Negosiasi

Saya melihat negotiation itu seperti sebuah argumen yang melibatkan kedua
belah pihak dalam proses untuk mencapai suatu kesepakatan. Bila Anda
sedang membangun sebuah start-up, negotiation sudah seharusnya menjadi
salah satu skil yang patut dimiliki.
Tanpa menghiraukan emosi, berikut ada beberapa tip yang patut dimiliki :

1. Understand Your Strength
Beberapa tips strategi di buku The Art of War, oleh Sun Tzu, dikatakan
bahwa sudah selayaknya kita mengerti kekuatan dan kelemahan kita
sebelum maju ke medan pertempuran. Begitu juga dalam proses negosiasi,
kita sudah sepatutnya mengerti posisi dan situasi kita.

2. Understand Your Weakness
Sebelum melakukan negosiasi, sudah sepatutnya kita mengerti titik
kelemahan kita. Gunanya supaya kita mengerti bagaimana menjawab atau
menjelaskan hal tersebut, bila dijadikan pegangan oleh lawan.
Bila pageview masih kecil, mungkin bisa mengalihkan perhatian ke nilai
positif lain yang lebih menunjang.

3. Know What They Want
Dari proses negosiasi yang berbelit ini, apa kiranya yang mereka mau?
Sebuah mobil keluarga untuk jumlah anggota yang baru saja bertambah?
Atau putra remaja yang beranjak dewasa, sehingga membutuhkan kendaraan
sendiri?
Dengan mengerti kemauan lawan, kita bisa menyesuaikan diri dengan
penawaran yang kita lakukan.

4. Start with an Agreement
Sebelum melangkah masuk dalam proses negosiasi, kedua belah pihak
sudah seharusnya ada sebuah persetujuan. Bukan hanya tentang apa yang
akan dinegosiasikan, tetapi latar belakang dari hal yang sedang
dibicarakan.
Bukankah kita setuju bahwa jumlah pengguna internet Indonesia bakal
booming dalam waktu dekat? Dan kita sudah sepantasnya bersiap-siap
dari sekarang.

5. Collect Facts to Support Strength
Suatu argumentasi perlu data dan fakta penunjang, bukan hanya
berdasarkan omongan. Oleh karena itu, kita perlu dukungan fakta yang
relevan guna menunjang argumentasi kita yang positif.

6. Build Reasons to Cover Your Weakness
Kelemahan yang Anda miliki, dan telah disadari juga perlu perhatian
khusus. Lawan kadang berpendirian keras akan kelemahan Anda, sehingga
tidak menguntungkan posisi Anda dalam proses negosiasi.
Memang pageview kita masih kecil, namun kita mempunyai pembaca yang
loyal dengan demografi pengguna yang sangat pas.

7. If You Hit a Wall, Try a Different Angle
Kadang dalam suatu negosiasi, lawan bisa bersikeras akan pendapatnya.
Kita tidak perlu ngotot bahwa kita benar dan dia salah. Namun kita
bisa berusaha melakukan pendekatan lain dari sudut pandang yang
berbeda.

8. Watch, Listen, and Learn
Bila berbicara terlalu banyak, lawan akan mengetahui lebih banyak
tentang kita. Kadang kita cukup diam dan membiarkan lawan berbicara,
sekaligus memperhatikan gerak-gerik dan bahasa tubuhnya. Yakin atau
ragu-ragu?

9. Understand Your Bottom Line
Bottom-Line dalam hal ini adalah berapa limit bawah Anda, yang harus
diputuskan sebelum melakukan negosiasi. Seperti berapa jumlah jam
kerja minimal untuk projek web tersebut? 40 jam? Bila harga yang
ditawarkan tidak cukup untuk 40 jam kerja, maka Anda harus siap
merelakan untuk tidak menerima proyek tersebut, bila harga tidak
pantas. Jangan tergeret ambisi dan persuasi lawan, dengan mengerti
batasan sebelum memulai.

10. Always Have a Fall Back Plan
Anda hanya patut melakukan persetujuan bila semuanya sudah jelas.
Tidak perlu kita melakukan sesumbar, yang nantinya malah digunakan
lawan untuk mengunci posisi kita dalam proses negosiasi. Bila memang
tidak setuju, kita bisa mundur dari proses negosiasi tanpa dibebani
tanggung jawab atau omongan kita sebelumnya.

Bonus :
Read Before You Sign
Tiap persetujuan biasanya dimulai dengan percakapan, yang selanjutnya
ditulis dalam dokumen tertulis. Percaya atau tidak, luangkan waktu
untuk meninjau ulang berkas persetujuan sebelum ditandatangani. Baik
untuk meluruskan hal-hal yang tidak diinginkan, atau tidak sesuai
dengan pemikiran awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar